Total Tayangan Halaman

Minggu, 12 Juni 2011

Bab 2 RADIASI LATAR BELAKANG KOSMIK



Sambungan dari :: PERJALANAN DI MULAI

RADIASI LATAR BELAKANG KOSMIK
Awal alam semesta yang bersatu diungkapkan dalam bahasa Arab dengan kata “ratq”, yang berarti keadaan menyatu, serta kata “fatq”, yang artinya perpecahan atau keterpisahan. Saya sudah menyebutkan bahwa ketika Lemaitre memostulatkan keterpisahan sebagaimana dijabarkan dalam ayat Al-Qur’an, teorinya ditolak. Salah satu penentang argumen ini ialah Fred Hoyle. Pada tahun 1940-an, Fred Hoyle berpendapat bahwa jika Big Bang benar-benar terjadi, maka mestinya ada sisa ledakan, dan dia meminta fosil ini ditunjukkan. Kritik satir ini memicu ditemukannya banyak bukti yang mendukung Teori Big Bang. Kata “fosil” yang secara olok-olok dikemukakan oleh Hoyle menjadi istilah ilmiah yang bukti nyatanya ditemukan belakangan. Walau bermaksud mematahkan Teori Big Bang dengan cara melucu, tanpa sadar dia justru menyumbang pada peneguhan Teori Big Bang.
Pada 1948, George Gamow dan muridnya, Ralph Adler, menyimpulkan bahwa jika Teori Big Bang memang benar, pastilah ada fosil yang tersisa, sebagaimana di utarakan Hoyle. Menurut logika mereka, radiasi latar belakang tingkat rendah pasti ada disegala arah karena setelah terjadi Big Bang, alam semesta mulai berkembang ke segala arah. Radiasi lain yang bukan disebabkan oleh Big Bang pasti punya titik tertentu diangkasa tempat ia berasal. Namun, radiasi yang tercipta akibat ledakan semacam itu tidak dapat dilacak balik ke suatu titik. Dengan ekspansi dinamis alam semesta, radiasi tersebut mestinya tersebar keseluruh penjuru. Pada 1960-an, bentuk radiasi yang dibayangkan Gamow dan Adler menjadi pokok penelitian sekelompok ilmuwan dengan peralatan akurat di Universitas Princeton. Akan tetapi, apa yang tengah mereka cari ditemukan oleh orang lain dengan cara yang menarik. Arno Penzias dan Robert Wilson adalah peneliti di Bell Telephone Company. Suatu hari, secara tak terduga, mereka mendeteksi radiasi gelombang mikro seragam yang diduga merupakan sisa energi termal diseluruh jagat raya bersuhu 3 Kelvin, setara dengan suhu 3 derajat Celcius diatas titik 0 Absolut. Awalnya Penzias dan Wilson tidak dapat menyingkapkan misteri it dan terpaksa menelpon teman mereka, Robert Dicke bersama timnya. Begitu meletakkan gagang telepon, Dicke paham bahwa dia telah kalah karena menyadari kenyataan bahwa penemuan yang akan mengantarkannya kepada hadiah Nobel ini sudah menjadi hak orang lain. Survei terhadap radiasi kosmik 3-Kelvin menunjukkan bahwa radiasi tersebut persis seragam disemua arah. Residu yang diyakini oleh Hoyle tidak ada itu, telah ditemukan. Maka hadiah Nobel diberikan kepada Penzias dan Wilson.

Bersambung ke :: SATELIT MENDUKUNG BIG BANG
SUMBER :
Taslaman, Caner. Miracle Of The Qur’an. Turki : Nettleberyy / Citlembik Publications, 2006.
Keajaiban Al-Qur’an mengungkap penemuan – penemuan Ilmiah Modern.
Halaman : 39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar