Total Tayangan Halaman

Minggu, 12 Juni 2011

Bab 2 SATELIT MENDUKUNG BIG BANG


Sambungan dari :: RADIASI LATAR BELAKANG KOSMIK

SATELIT MENDUKUNG BIG BANG
Setelah Penzias dan Wilson bersama-sama mendapatkan Nobel pada 1965, Penjelajah Latar Belakang Kosmik (Cosmic Background Explorer, COBE) diluncurkan ke angkasa pada 1989. Data yang diterima dari COBE membenarkan temuan Penzias dan Wilson. Banyak ilmuwan mengevaluasi data yang dihasilkan COBE sebagai bukti nyata. Maka proses yang dicetuskan Lemaitre pada 1920-an sekali lagi disokong oleh temuan-temuan baru pada 1990-an. Seriu empat ratus tahun sudah berlalu sejak pewahyuan Al-qur’an dan temuan satelit membuktikan kebenaran pernyataan didalamnya. Katakanlah kita mendarat disebuah pulau tak berpenghuni dan tersandung abu sisa pembakaran:tidak ada orang yang akan meragukan bahwa pernah ada api dipulau ini. Sisa radasi yang ditemukan Penzias dan Wilson, serta data dari COBE, menunjukkan adanya Big Bang. Pernyataan oleh orang-orang kafir bahwa radiasi pernah terpental ke seluruh angkasa haruslah seragam semua arah adalah indikator lain betapa bukti ini masuk akal.
Salah satu bukti yang menyokong Teori Big Bang berkaitan dengan perbandingan hedrogen-helium di alam semesta. Pada 1930-an, para astronom yang melandaskan kajiannya pada kenyataan bahwa setiap benda langit melepaskan cahaya tertentu, menggunakan spektroskop untuk menganalisis komposisi bintang dan galaksi. Perhitungan yang dilakukan dengan bantuan spektroskop tersebut dan juga rumus matematika menunjukkan bahwa alam semesta, pada tahap awalnya, terdri atas 73% hidrogen dan 25% helium serta 2% gas lain seperti karbon dan oksigen. Bintang tidak menghasilkan hidrogen ataupun helium sebanyak it. Penghitungan yang dilakukan para ilmuwan memperjelas bahwa 20%-30% helium pastilah diproduksi sebelum evolusi bintang. Hanya bola api purba diawal Big Bang yang mungkin menghasilkan sintesis cahaya seperti it ; sisa-sisa Big Bang serta jumlah hidrogen dan helium di angkasa luar hanyalah beberapa bukti yang memperkuat teori tersebut.
Walaupun bukti ilmiah yang sudah tersedia cukup memadai untuk membuktikan Teori Big Bang, kita menyaksikan terus bertambahnya bukti ini. Sebuah medium Big Bang dibangun di Swiss di CERN (Conseil Europeaen pour la Recherche Nucleaire), pusat [penelitian] ternama yang memiliki fasilitas paling kuat dan canggih didunia dalam bidang ini. Temuan dari penelitian yang diselenggarakan disini memberikan dukungan tambahan bagi teori tersebut.
Hukum termodinamika juga membenarkan Teori Big Bang. Menurut hukum ini, jagat raya mestilah memiliki awal; hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa sejumlah proses dialam terjadi dalam satu arah dan tidak-dapat-dibalik, arahnya ditentukan oleh penambahan entropi keseluruhan. Dengan demikian, energi semakin berkurang keterpakaiannya dan akhirnya menjadi tak menguntungkan lagi. Apabila alam semesta dan materi telah ada sepanjang keabadian, gerakan tentunya menjadi diam dalam waktu abadi. Singkat kata, fakta yang ada menunjukkan adanya awal mula. Jika kita mengira bahwa waktu tidak diciptakan, kontradiksi akan terjadi dan berakhir dengan dilema. Satu-satunya pemecahan untuk dilema ini adalah bahwa waktu diciptakan dan bahwa alam semesta mesti memiliki awal ; ini, sebagaimana dibuktikan oleh Teori Big Bang, merupakan bukti yang saling menguatkan.

Bersambung ke :: MUNGKINKAH MUHAMMAD MENGIRIM SATELIT KE LUAR ANGKASA?




SUMBER :
Taslaman, Caner. Miracle Of The Qur’an. Turki : Nettleberyy / Citlembik Publications, 2006.
Keajaiban Al-Qur’an mengungkap penemuan – penemuan Ilmiah Modern.
Halaman : 40-41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar