Total Tayangan Halaman

Minggu, 12 Juni 2011

Bab 2 BIG BANG : PERTANDA KE-ESA-AN ALLAH



Sambungan dari :: MUNGKINKAH MUHAMMAD MENGIRIM SATELIT KE LUAR ANGKASA?

BIG BANG : PERTANDA KE-ESA-AN ALLAH
Keyakinan politeis memiliki struktur yang berbeda, bergantung pada komunitas dan waktu saat keyakinan tersebut muncul. Keyakinan politeis di Mesir kuno jauh berbeda dari politeisme India. Akan tetapi, kesemuanya memiliki persamaan. Setiap dewa memiliki domain bagiannya masing-masing tempat ia unjuk kebesarannya. Matahari adalah dewa, begitu pula bulan, dan dewa yang tempat sucinya perbukitan adalah makhluk lain lagi. Sebagian dewa ini mengendalikan hujan, yang lain angin, sebagian mengendalikan pegunungan, sebagian lain sungai …. Berlawanan dengan sistem-kepercayaan yang membagi-bagi jagat raya, agama-agama monoteis, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam, memandang semesta sebagai suatu kesatuan. Ketiga agama ini mengakui bahwa perpecahan dan pemisahan tidak bisa dibayangkan pada alam semesta yang diciptakan oleh satu Tuhan. Menurut agama monoteis, yang tampak terbelah hanyalah penampilannya, sementara esensi alam semesta ini tetap satu keutuhan ; alam semesta yang diperintah Allah adalah satu entitas, yang setiap satu titiknya salaing berhubungan dengan semua titik lain.
Filsuf terkemuka masa lampau, dari Kindi, Ibn Rusyd, dan Ibnu Sina sampai para ilmuwan Nasrani, mengumumkan bahwa “Yang satu berasal dari yang satu”, dengan demikian menyatakan keesaan Allah. Para pemikir ini telah mencoba menemukan kolerasi antara kejadian-kejadian di alam semesta yang kesimpulan logisnya adalah keesaan Allah. Sebagai akibat dari Big Bang, keesaan ini sekali lagi terbukti. Tak dapat disangkal lagi bahwa alam semesta berasal dari satu komposisi tunggal. Mengingat segalanya muncul dari entitas tunggal ini, semua elemen mestilah berhubungan satu sama lain. Sejak itu, tidak seorangpun dapat menyatakan bahwa matahari, bulan, manusia, ular atau tanaman mempunyai penciptanya masing-masing. Keesaan terletak dibalik segalanya, dan Sang Pencpta keesaan ini adalah juga Pencipta Matahari, bulan, binatang liar, dan tetumbuhan yang muncul dari keesaan ini. Bahkan sebelum Teori Big Bang, ketidakrasionalan gagasan yang menisbahkan berbagai pencipta untuk aneka objek sudah terbukti. Akan tetapi, Big Bang memberikan bukti baru bahwa Allah itu Esa.
1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
{QS. Al-Ikhlaash [112]:1-4}


SUMBER :
Taslaman, Caner. Miracle Of The Qur’an. Turki : Nettleberyy / Citlembik Publications, 2006.
Keajaiban Al-Qur’an mengungkap penemuan – penemuan Ilmiah Modern.
BAB II
Halaman : 42-43

Tidak ada komentar:

Posting Komentar